Merebus telur sangat mudah dilakukan, tetapi memperoleh telur rebus dalam kondisi prima merupakan tantangan tersendiri, khususnya bagi pengusaha rumah makan, cafe sampai warteg.
Tanpa pengetahuan khususu, hasil rebusan telur akan cacat, yaitu bagian kuning muncul di permukaan atau telur hasil rebusan sulit dikupas, sehingga pada saat dipaksa dikupas telur menjadi tidak mulus. Setiap kali telur rebus dikupas, bagian putih seringkali ikut terkelupas bersama kulitnya, sehingga telur rebus terlihat kurang cantik untuk disajikan.
Berikut ini tip merebus dalam skala kecil, sehingga telur dapat dikupas dengan baik (tanpa cacat) :
- Pastikan telur yang akan direbus benar benar baru.(baca : Cara Memilih Telur, dan Cara Menyiman Telur Sebelum Direbus)
- Cuci telur sampai bersih dari kotoran yang biasa menempel pada telur, kotoran menyebabkan bau busuk jika ikut direbus.
- Siapkan panci.
- Masukkan telur yang akan direbus ke dalam panci, usahakan agar jarak antar telur tidak terlalu rapat.
- Isi air sampai telur tenggelam. Singkirkan telur yang mengapung, telur yang mengapung dipastikan adalah telur yang rusak.
- Tambahkan Garam secukupnya. Ketika garam (Na Cl) ditambahkan pada air yang digunakan untuk merebus telur, putih telurnya tidak akan hilang jika kulit telurnya pecah. (Gaman and Sherrington, 1981).
- Opsional : Tambahkan 1/2 sendok teh asam cuka untuk setiap 1 liter air dalam panci, penambahan asam cuka ini untuk menguatkan kulit telur agar tidak pecah selama proses perebusan.
- Mulailah dengan api sekecil mungkin (telur akan pecah jika dikenai panas yang tiba tiba).
- Aduk aduk telur dengan pelan sambil sedikit demi sedikit besarkan nyala api, setelah air akan mendidih kecilkan api (api sedang) . Pengadukan bertujuan agar kuning telur tetap berada di tengah putih telur, sedangkan tujuan membesarkan api secara bertahap untuk menjaga agar telur tidak pecah akibat panas yang mendadak. Telur lebih mudah pecah karena perbedaan suhu yang terlalu besar dibandingkan pecah karena pengadukan pelan. Pengadukan telur yang dilakukan dengan cepat mengakibatkan hasil rebusan telur bergelombang. Jika tidak diaduk (pengadukan kurang lama) kuning telur kemungkinan akan berada di tepi, seperti gambar berikut
- Setelah air mendidih, tunggu sekitar 5 menit dan matikan api (3 menit setelah air mendidih telur akan menjadi 1/2 matang, 5 menit setelah air mendidik telur menjadi matang, lebih dari 7 menit setelah air mendidih kulit ari telur akan menyatu dengan putih telur sehingga menyulitkan pengupasan).
- Buang air dalam panci dan segera isi kembali panci dengan air dingin dari kran air (akan lebih baik hasilnya jika menggunakan air es). Kulit telur yang panas akan rapuh jika tiba tiba di beri air dingin.
- Goyang goyangkan panci sampai semua telur retak, tujuan mengoyang goyangkan agar telur saling berbenturan sehingga telur terkelupas.
- Jika telur telah benar benar dingin, kupas satu persatu telur mulai dari ujung yang kecil. Jika kulit ari telur sulit dipisahkan (hal ini disebabkan karena telur yang direbus bukan telur baru atau perebusan terlalu lama), lakukan pengupasan di dalam air (air secara lembut akan memasuki bagian antara putih telur dan kulit ari telur sehingga pengupasan sangat mudah dilakukan). Pengupasan yang dilakukan sebelum telur benar benar dingin akan menyebabkan telur tercabik cabik seperti gambar berikut
Kelemahan cara ini :
Waktu pengadukan menjadi lama, bagi mereka yang tidak sabar terutama pada proses pengadukan dapat menyebabkan banyak telur yang retak. s pengadukan dapat menyebabkan banyak telur yang retak
Comments
Post a Comment
Silahkan tulis komentar anda, gunakan bahasa yang baik dan enak dibaca. Terimakasih...!